Cara Pembuatan dan Cek Status Visa Korea Selatan - Freelancer & Wiraswasta 2019


Cara Pembuatan dan Cek Status Visa Korea Selatan
📸  Timothy Ries

Hello readers!

Berikut adalah panduan lengkap cara membuat visa Korea Selatan (dari sini gw tulis Korea aja ya, supaya cepet) di tahun 2019. Post ini gw buat untuk para freelancers / wiraswasta / pebisnis / pemilik usaha karena pekerjaan gw adalah.. itu semua. Gak susah kok, sama aja kaya pegawai / karyawan. Yuk mari!

1. Siapkan semua dokumen yang diminta

Seperti semua aplikasi visa, pertama kita harus siapin semua dokumen persyaratan yang diminta Kedubes Korea ya.. Biar sekali jalan gausah bolak-balik. Ini daftarnya:

  • Formulir Aplikasi Visa. Bisa download disini. Klik yang FILE 1 - visa_application_form.pdf. Formulir ini di print di kertas HVS ukuran A4 kemudian diisi lengkap.
  • 1x foto terbaru dalam 6 bulan terakhir, background putih, ukuran 35mm×45mm. Langsung ditempel pada kolom foto di formulir visa ya
  • 1x foto cadangan. Ketentuan sama seperti diatas tapi gausah ditempel, bawa aja buat cadangan
  • Paspor Asli dan Fotokopi Identitas Paspor (paspor lama jika ada)
  • Kalo paspor belum ada stempel imigrasi / visa sama sekali, sebaiknya siapkan surat referensi dari bank. Silahkan ke bank masing-masing ya.
  • Jika sudah pernah mengunjungi Amerika Serikat atau Negara OECD (klik disini untuk lihat daftar negara OECD) lampirkan fotokopi visa negara tersebut. Selain visa negara OECD, tidak perlu melampirkan fotokopi visa.
  • Surat Keterangan Kerja. Nah buat freelancers, kalian bisa lampirin surat keterangan freelance kaya gini contohnya : 
  • Wiraswasta? Bisa langsung lampirin fotokopi SIUP
  • Dokumen Keuangan: rekening koran 3 bulan terakhir, bukti potong Laporan Pembayaran Pajak (SPT)
  • Fotokopi Kartu Keluarga
  • Sudah menikah tapi pasangan tidak ikut ke Korea? Jangan lupa sertakan fotokopi buku nikah & surat izin dari pasangan yang di tandatangan diatas materai yaa :)) Nih contoh surat izin suami gw: 
  • Jika berniat ke Korea untuk waktu tinggal lebih dari 90 hari, lampirkan Certificate of Health dari Rumah Sakit yang telah ditunjuk oleh Kedubes Korea.

Kalo kalian bukan freelancer / wiraswasta bisa cek dokumen tambahannya apa aja di sini. Dokumen di atas wajib disusun sesuai urutan dan distreples dengan rapi. Enaknya, tiket pesawat dan reservasi tempat menginap bukan persyaratan dan tidak perlu dilampirkan. Yay!

Oke setelah semua dokumen lengkap, kita berangkat ke Kedubes Korea. Alamat: Jl. Gatot Subroto No.Kav 57, Setiabudi, Jakarta Selatan. Nih yang mau pake Google Map disini.

2. Sampai di Kedubes Korea

Setelah masuk ke gerbang pertama, di area parkir mobil kalian akan liat bank KEB Hana di sebelah kanan. Langsung masuk sini. Kalian harus beli stempel visa disini sebelum masuk ke Kedubes. Gausah buang-buang waktu jalan mendekati gerbang kedua, bakal diusir satpam disuruh beli stempel dulu :) Antriannya cepet kok di bank ini. Siapkan uang tunai ya. Kemarin gw di Maret 2019 biaya stempel visa Korea untuk Single Entry adalah Rp592.000. Dollar naik is good for my businesses, tapi bikin biaya visa jadi lebih mahal :)

Setelah beli stempel visa, langsung cus ke gerbang kedua. Security check, terus ke gedung Kedubes nya. Salam ama satpam deket pintu masuk dan minta nomer. Bakal ditanya: "Single atau Multiple Entry?" dan "Namanya siapa?" Kalian bakal dikasih nomer, setelah itu kalian tunggu. Pas gw dateng ini rameeeee banget.. Jadi sangat disarankan untuk dateng pagi-pagi! Jam 8 teng lah. Kalo telat kaya gw nunggunya ampe jam 11 siang.. Lamaaa banget pokoknya karena emang rame banget. Hiks.

Oke nanti nomer kalian gak akan dipanggil pake speaker ya.. Cuma ada bunyi bel untuk kasih tau "thank you, next" dan kalian harus cek sendiri liat di papan atas counter itu nomer berapa yang dipanggil. Pas kalian dipanggil, kasih semua dokumen sesuai urutan ke petugas-nya.. Gw kemaren gak lem si stempel visa, cuma kasih aja karena ga bawa lem hahaha. Gak ditanya banyak dan cepet prosesnya kalo semua dokumen lengkap. Petugas-nya bakal kasih tanda terima dengan nomer aplikasi dan minimal tanggal keluar. Visa gak bisa diambil sebelum minimal tanggal keluar ya...


3. Cek Status Visa Korea Selatan

Sudah tanggal minimal keluar? Yuk cek status aplikasi visa nya!
  • Buka website http://idn.mofa.go.kr/
  • Klik Bahasa Indonesia di pojok kanan atas.. Kecuali kalian bisa bahasa Korea :) 


  • Scroll ke bawah dan klik Cek Status Permohonan 


  • Klik Check Application Status & Print 

  • Search form berikut bakal keluar. Pilih Type of applications: Diplomatic office dan Select: Passport No.  
  • Buat search form diatas ini.. Agak kesel. Awalnya pas coba cek status aplikasi visa Korea gw, hasil yang keluar: No search data has been found. Padahal kayanya udah bener semua? Eh ternyata harus isi Last Name dulu baru First Name! Jadi kalo nama lo Siti Maemunah, isinya Maemunah Siti ya... Kalo 3 huruf, coba nama yang paling belakangnya dulu baru 2 nama depan kalian... 
  • Akhirnya search result keluar.. Kalo sudah approved, silahkan bawa tanda terima yang asli dan datang ke Kedubes Korea jam 14:00 - 16:00 ya..

That's all! Semoga membantu ya :)

Negara Anggota OECD (Organisation for Economic Co-operation and Development)

Negara-negara Anggota OECD
📸 Mat Reding 


Apa itu OECD? Tujuannya apa?

OECD adalah singkatan dari Organisation for Economic Co-operation and Development. Mengutip website resmi-nya, organisasi internasional ini bertujuan untuk membentuk kebijakan yang mendorong kemakmuran, kesetaraan, peluang, dan kesejahteraan untuk seluruh umat manusia. Kantor pusat OECD berada di kota Paris, Perancis.


Apa pengaruhnya untuk kita?

Kita sebagai warga negara biasa mungkin belum pernah merasakan dampak langsung dari hasil kerja OECD ya :) tapi kalo kita pernah jalan-jalan ke negara OECD, visa atau bukti izin masuk negara OECD tersebut bisa jadi berguna saat kita mengajukan visa ke negara lain. Gw bahas ini lebih lanjut di blogpost tentang cara daftar visa Korea Selatan untuk freelancer atau wirausaha.


Jadi apa saja 37 negara-negara anggota OECD?

  • Australia
  • Austria
  • Belgium
  • Kanada
  • Chile
  • Kolumbia
  • Republik Ceko
  • Denmark
  • Estonia
  • Finlandia
  • Perancis
  • Jerman
  • Yunani
  • Hungaria
  • Islandia
  • Irlandia
  • Israel
  • Italia
  • Jepang
  • Korea
  • Latvia
  • Lithuania
  • Luksemburg
  • Mexico
  • Belanda
  • Selandia Baru
  • Norway
  • Polandia
  • Portugal
  • Republik Slovakia
  • Slovenia
  • Spanyol
  • Swedia
  • Swiss
  • Turki
  • Britania Raya
  • Amerika Serikat

Semoga membantu!

4 Tips Buat Yang Suka Menunda Pekerjaan

Semua orang bisa bikin rencana. Hampir semua orang punya mimpi dan keinginan. Misal, lo pengen traveling ke kota baru. Jadi lo mau nabung supaya keinginan lo tercapai. Tapi sayangnya, gak semua orang ngejalanin rencana yang mereka buat. Beberapa orang udah nulis rencana-nya tapi terus terlupakan. Ada juga yang lebih suka nge-scroll Instagram daripada ngelakuin to-do list yang udah dia buat. Kadang, godaan buat leha-leha itu muncul dengan nama Netflix.

Menunda-nunda pekerjaan dapat berakibat
📸 Thibault Penin

Kenapa ya manusia suka banget menunda-nunda pekerjaan? 

Contoh: gw bikin channel YouTube bulan April tahun 2020. Tapi sampe sekarang (Oktober 2020), video-nya masih dikit banget. Kalo dari gw pribadi, masalah atau “hal-hal” yang bikin gw nunda bikin video adalah:

  1. Belom ada ide mau bikin video apa
  2. Mikir.. kayanya alat alat filming atau vlogging gw belom cukup canggih deh
  3. Mau belajar dulu karena gw newbie banget, jadi gw belom paham gimana sih cara bikin video yang oke
  4. Males. Titik.

Otak manusia emang lebih suka sama reward yang langsung bisa dinikmati sekarang daripada nanti di masa depan. Mungkin itulah kenapa sampe ada pepatah, “Berakit-rakit ke hulu, berenang-renang ke tepian. Bersakit-sakit dahulu bersenang-senang kemudian.”

Kenyataannya, menunda gak bakal bikin kualitas hasil karya lo jadi tiba-tiba meningkat. Menunda-nunda pekerjaan berakibat lo gak ngehasilin apa-apa (baca: gak ada duit atau pengalaman), KECUALI lo nunda suatu pekerjaan karena lo sibuk kerjain proyek lain yang sama produktif-nya.

Misalnya alesan-alesan gw nunda bikin video tadi. Semuanya gampang dibantah:
  1. “Belom ada ide mau bikin video kaya apa.” Gak usah kebanyakan mikir. semua orang punya pengalaman unik dan minat yang bisa dijadiin konten. Streaming game aja bisa jadi duit jaman sekarang, masa gak ada ide mau dijadiin alesan?
  2. “Kayanya alat alat filming atau vlogging gw belom cukup canggih.” Ini gak bakal ada abisnya. Di atas langit masih ada langit, sister. Kalo lo maksa harus punya kamera atau lensa tercanggih abad ini ya udah pasti susah kekejar.. Capek di kantong juga. Menurut gw, Orang nonton video di YT karna tertarik denger narasi yang disampaikan di video. It’s about real human connection.
  3. Mau belajar dulu karena gw newbie banget, jadi gw belom paham gimana sih cara bikin video yang oke. Gini… Semua pro adalah pemula juga pada masa-nya. Kalo lo gak mulai, justru itulah yang bikin lo bakal jadi newbie terus.
  4. “Males.” Nah ini dia. Gimana sih cara ngusir males?

Males menunda-nunda pekerjaan
📸 Zhang Kenny

Pertama, jangan cuma ngandelin “kemauan”. Karena udah pasti kalah sama rasa males. Jadi menurut Charles Duhigg di bukunya, yang sebaiknya lo lakuin adalah bangun kebiasaan yang lebih baik. 
Begini caranya:

1. Pake konsep Minimum Viable Motivator

Lo harus menemukan hal terkecil yang menggerakkan lo menuju tujuan yang lebih besar. Nah lo bikin hal-hal ini tetap mudah dan menyenangkan. Hal-hal kecil yang akan kasih lo rasa pencapaian pas lo kelarin dan bikin lo pengen terus lanjutin besoknya. Ini disebutnya MVM, atau the Minimum Viable Motivator. Kalo kebiasaan lo kecil dan gampang untuk lo mulai, maka lo akan cenderung gak menunda-nunda. 

Misal lo pengen punya muka mulus kinclong. Berarti lo butuh skincare habit yang lebih baik dari yg lo lakuin sekarang. Nah, lo bisa mulai dari rajin double-cleansing sebelum tidur. Satu langkah kecil itu aja, tapi bisa lo bangun pelan-pelan buat lanjutin skincare regime lo, misal abis double cleansing lanjut pake toner, serum, moisturizer, dll supaya tujuan lo yang lebih besar, yaitu muka flawless, bisa tercapai.

2. Bikin reward nya jadi instan

Menurut riset yang dilakukan Katy Milkman di The University of Pennsylvania, ini namanya “temptation bundling” dan formatnya adalah: Hanya lakukan [YANG MAU LO LAKUIN] kalo lagi kerjain [HAL YANG LO TUNDA MULU]. Paling gampang nih, gw suka banget nonton TV Shows. Tapi gw juga butuh olahraga karena dirumahaja ini sungguh tidak sehat kalo rebahan atau duduk terus. Jadi solusinya: Gw cuma bisa nonton Modern Family sambil jalan di tempat / treadmill. Silahkan ganti pake TV shows korea kesukaan lo? Atau apapun sesuai formatnya

3. Pake aturan 2-Menit nya James Clear

Doi nulis gini: "Kalo lo memulai kebiasaan baru, sebaiknya sih butuh waktu kurang dari dua menit untuk melakukannya." Ini mirip sama teori MVM tapi dibikin lebih jelas lagi: lo cuma butuh 2 menit. That's all it takes. Idenya adalah untuk bikin semudah mungkin untuk memulai dan kemudian momentum akan bikin lo lanjutin kebiasaan yang lo mulai. Gak usah mikir kejauhan. Lo mau mulai rajin olahraga? Mulai dari pake baju lari. Lo mau jadi lebih sering baca buku? Mulai dari taro buku di tempat2 yang terjangkau atau di meja kerja lo. Lo mau kurus? Mulai dari berhenti beli snack2 dan mulai isi kulkas sama makanan sehat.  Mulai dari sekecil mungkin.

Aturan 2 – Menit ini mengatasi nunda-nuda dan rasa males karena, come on… Siapa sih yang terlalu sibuk sampe gak punya 2 menit??? You really cant' say no. Dari 2 menit bisa jadi 5 menit, 10 menit, sampe akhirnya lo bisa pake teknik Pomodoro: kerja 25 menit dan istirahat 5 menit. Tapi, mulai aja dulu dari 2 menit :)

Terakhir, dan yang paling ampuh buat gw ngilangin rasa males. 

4. Ubah identitas lo. 

Konsep ini juga gw baca di bukunya James Clear. Maksudnya bukan ubah nama di KTP atau punya identitas ganda kaya Superman..... Misal nih, lo bener-bener serius mau berhenti ngerokok. Coba lo ngaca dan bilang ke diri lo sendiri: “Gw bukan perokok.” Simpel banget. Ngerokok udah bukan pilihan lagi karena ya ini identitas gw. Gw tuh bukan perokok.

Beberapa bulan lalu, gw denger mbak Nina Moran bilang gini “If it’s important to you, you will do it anyway.” Jadi udah gak ada lagi alesan untuk males-malesan atau nunda-nunda. Semua balik lagi ke pertanyaan: sebenernya ini penting gak sih buat lo?